Manajemen PT Masmindo Dwi Area (MDA) melakukan kunjungan silaturahmi sekaligus audiensi dengan Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Drs. Yudhiawan Wibisono, M.Si., beserta jajaran, untuk menyampaikan perkembangan proyek penambangan emas Awak Mas yang kini memasuki fase konstruksi pabrik di Desa Ranteballa, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu. Direktur Utama MDA Trisakti Simorangkir menjelaskan tahapan konstruksi yang sedang berlangsung serta menegaskan komitmen MDA dalam menjalankan operasi tambang yang bertanggung jawab dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Dalam kesempatan tersebut, Irjen Pol. Yudhiawan menyampaikan bahwa kepolisian akan terus memantau situasi dengan profesional dan menjaga netralitas, sejalan dengan tugas utama mereka dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi masyarakat. Kepolisian berkomitmen mendukung iklim investasi yang sehat dengan mengutamakan keamanan dan stabilitas sosial, sehingga seluruh pihak, termasuk masyarakat dan perusahaan, dapat merasakan manfaat dari pembangunan ini. Melalui koordinasi dan komunikasi terbuka dengan berbagai pihak termasuk Kepolisian, MDA optimis proyek Awak Mas dapat dilaksanakan sesuai rencana dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan sosial dan ekonomi di Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Luwu, dalam mendukung pencapaian target Indonesia Emas.***

Masmindo dalam Berita

PT Masmindo Dwi Area Sampaikan Perkembangan Proyek Awak Mas ke Kapolda Sulawesi Selatan

Jakarta, 25 September 2024 – PT Masmindo Dwi Area (MDA) terus menunjukkan komitmennya dalam penyelesaian berbagai hal terkait pembebasan lahan yang saat ini menjadi tantangan utama dalam kegiatan operasionalnya. Berbagai tuntutan dan klaim kepemilikan lahan dari masyarakat telah menempatkan MDA dalam posisi yang harus bersikap proaktif. Oleh karena itu, MDA menjalin kemitraan dengan para pemangku kepentingan di berbagai tingkatan untuk menciptakan kepastian hukum, memastikan kelancaran investasi, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat lokal dan perekonomian nasional&nbsp;Sebagai bagian dari usaha itu, MDA telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Bank Tanah (BBT) pada hari Senin, 23 September 2024, bertempat di kantor BBT Jakarta. Kerja sama ini bertujuan untuk mengatasi isu kepemilikan lahan di area konsesi MDA di Desa Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sekaligus memberikan kepastian hukum dan jaminan investasi di masa depan.&nbsp;Kepala Bank Tanah Parman Nataatmadja dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan oleh MDA kepada Badan Bank Tanah terkait pengelolaan hak atas lahan yang berada di bawah Hak Pengelolaan (HPL) Bank Tanah. “Bank Tanah adalah lembaga pemerintah yang bertugas memberikan solusi untuk kepastian hukum atas tanah-tanah yang akan dimanfaatkan, baik untuk investor maupun masyarakat, termasuk perusahaan pertambangan.&nbsp;Untuk MDA, nantinya baik pada saat operasi tambang maupun setelahnya, akan ada perjanjian pemanfaatan tanah yang jelas dan terjamin," ujar Parman.&nbsp;Di tengah tantangan yang dihadapi, MDA tetap berkomitmen penuh untuk memastikan setiap proses pembebasan lahan berjalan sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku. Direktur Utama PT Masmindo Dwi Area Trisakti Simorangkir menegaskan pentingnya kerja sama dengan Badan Bank Tanah dalam menciptakan perlindungan hukum bagi perusahaan dan masyarakat sekitar. “Kami berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Bank Tanah. Kepastian hukum ini sangat penting, tidak hanya untuk perlindungan investasi perusahaan, tetapi juga untuk menciptakan stabilitas bagi masyarakat sekitar area tambang,” ungkapnya.&nbsp;Lebih lanjut, Parman menambahkan bahwa dengan luasan lahan yang telah dipercayakan kepada Badan Bank Tanah, sebagaimana tertuang dalam MoU, pihaknya akan memastikan pengelolaan dan perlindungan yang baik terhadap lahan tersebut. “Dengan adanya MoU ini, kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi klaim-klaim ilegal dari masyarakat. Sosialisasi mengenai hal ini akan segera dilakukan bersama-sama oleh BBT dan MDA,” tambahnya.&nbsp;PT Masmindo Dwi Area optimis penandatanganan MoU dengan Badan Bank Tanah ini akan mendorong percepatan investasi di sektor pertambangan serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian lokal maupun nasional.***

Kolaborasi MDA dan Badan Bank Tanah untuk Kepastian Hukum atas Tanah dalam Rangka Investasi

Proyek Awak Mas Gold berbatasan 14,390 hektar, berada di Luwu Regency, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.

Manajemen saat ini tengah mengkaji dan mengoptimalkan strategi pengembangan Proyek, dan setelahnya Perusahaan berencana untuk memasuki konstruksi.

Proyek Awak Mas Gold

Izin pertambangan terletak di lahan yang diklasifikasikan sebagai Area Penggunaan Lain (APL), kawasan hutan tidak lindung. Proyek telah menerima persetujuan peraturan AMDAL dan Studi Kelayakan yang memungkinkan Perusahaan untuk memasuki tahap konstruksi dan operasi.

Bangkit bersama masyarakat

Proyek Awak Mas Gold

News & Release